Pages

Search This Blog

Sunday, 23 November 2014

Masyarakat, Pemuda, dan Mahasiswa Papua Marilah berjuang dengan sunguh-sunguh dan serius, setia, jujur, bijaksana, aktif serta kontinuitas untuk PAPUA MERDEKA

Semua hasil karya yang dimuat di situs ini baik berupa teks, gambar dan suara serta segala bentuk grafis (selain yang berkode IST) menjadi hak cipta SPMNews-WPNews Group Online Services

Kami Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) memperingatkan kepada pemuda dan mahasiswa papua untuk tidak menjadi agen kolonial Indonesia melalui Komite Nasional Pemuda Pancasila Anti Korupsi Indonesia Propinsi Papua (KONPAK).

Kami Masyarakat, Pemuda, dan Mahasiswa Papua TIDAK ada kepentingan apapun berbicara tentang tetang korupsi di tanah papua. Kami Bangsa Papua murni ingin "PAPUA MERDEKA" memisahkan diri dari kolonial indonesia, Kami pemuda dan mahasiswa papua dilahirkan untuk meneruskan sapirasi bangsa papua untuk keluar dari cengkraman kolonial indonesia. Kami berjuang demi KEBENARAN sejarah sang Bintang Kejora, bukan membahas masalah Korupsi, Kesejahtraan, Pembangunan, UP4B, OTSUS di papua. Sebab Korupsi itu bukan budaya orang suku bangsa melanesia papua. 

Kami memberitahukan kepada kawan-kawan pemuda dan mahasiswa papua yang sedang terlibat mengambil bagian di organisasi atau komunitas butan penjajah (indonesia) dalam hal ini adalah KONPAK PAPUA, Silahkan saja anda berbicara atau membahas di Jawa - Jakarta disana, karena korupsi itu berasal dari sana dan itu sudah budaya mereka, jangan bawah-bawah masalah korupsi di papua apalagi menggerahkan masyarakat, pemuda dan masyarakat untuk melawan korupsi apa sih untungnya bagi orang papua ???  Apa lagi menyebut pemuda pacasila papua,....wow..wow..wow..Dalam rangka apa ini ??? Dari sudut pandang apa ini ??? Memangnya nenek moyang bangsa melanesia (Papua) pernah berjuang untuk indonesia merdeka ??? 

Kami Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) murni berjuang untuk "Papua Merdeka" BUKAN urus masalah korupsi dan sebagainya. Kami memberitahukan kepada KOMPAK PAPUA untuk tidak mempengaruhi rakyat, pemuda, dan mahasiswa yang sedang berjuang untuk keluar dari cengkraman kolonial indonesia dengan politik, pembanguna, kesejahtraan, UP4B dan sebagainya.

Apa pentingnya orang papua bicara korupsi ??? Apa untungnya korupsi di papua ??? Sedangkan kami rakyat papua ingin MERDEKA penuh sebagai Negara Berdaulat, Bukan bicara tentang OTSUS, UP4B, PEMBANGUNAN, PEMEKARAN, KESEJAHTRAAN dan Segala Macam di seluruh Tanah Papua kami mengutuk keras siapapun ANDA !

" HAI PEMUDA DAN MAHASISWA PAPUA DIMANAPUN ANDA BERADA, BERJUANG DAN BERBICARALAH DEMI BANGSA DAN TANAH PAPUA BERSAMA KEBENARAN SEJARAH SANG BINTANG KEJORA"

++++++----------------------------------------++++++
AMP 


 Masyarakat, Pemuda, dan Mahasiswa Papua Marilah berjuang dengan sunguh-sunguh dan serius, setia, jujur, bijaksana, aktif serta kontinuitas untuk PAPUA MERDEKA !

Sunday, 9 November 2014

PESAN MORIL BAGI SEMUA PEJUANG PAPUA MERDEKA

PESAN MORIL BAGI SEMUA PEJUANG PAPUA MERDEKA 

PERSATUAN ADALAH KEUATAN & KEBENARAN PASTI AKAN MENANG
(Unity is strength & the Truth will Certainly Cinch)
Sebby Sambom An Independence Activist of West PapuaBeribahasa ini mempunyai makna yang dalam dan menarik sekali bagi orang yang memiliki jiwa revolusi dalam melakukan suatu perjuangan untuk membelah hak kelompoknya, dimana kelompoknya mengalami penjajahan dan perbudakan dari bangsa Penjajah lain.

United States of America (USA) mempunyai kekuatan besar dan menjadi negara adidaya, karena menggunakan prinsip yang diajarkan dari beribahasa di atas. Amerika melakukan sistem partnership atau Sekutu dengan Negara-Negara lain di Dunia, maka Amerika mempunyai kekuatan besar untuk menghadapi ancaman dari musuhnya. Ini adalah fakta yang telah dan sedang kami saksikan.

Bangsa Papua dan Pejuang Papua Barat mesti melakukan atau perlu menuruti beribahasa ini, supaya Rakyat tidak menderita terus. Penderitaan Rakyat Bangsa Papua bisa dapat diakhiri, apabila semua pejuang Papua Merdeka memahami makna beribahasa ini dan dapat mempraktekannya.

Namun, ternyata kata PERSATUAN hanya menjadi selogan. Semua Pemimpin dan Pejuang Papua Merdeka berusaha untuk menjadi satu payung, namun semuanya sia-sia. Mengapa? Sangat sulit untuk dijawab, karena tidak semudah itu kita jawab.

Artinya, dulu semua Pejuang Papua Barat berjuang hanya dalam satu payung (Badan Nasioal), yaitu Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan sayap Militernya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN). Hal ini telah terbukti dari sejak tahun 1965 sampai tahun 2000.

Namun setelah tahun 2001, semua orang Papua telah membuat Organisasi masing-masing berdasarkan suku dan wilayah. Dari Tahun 2001 sampai tahun 2014, telah membuat banyak organisasi, yang antara lain “WPNA, WPNCL, WPIA, TRPB/TRWP, KOBE-OSER, NRFPB, OPMRC”, dan masih beberapa lagi yang tidak kita sebutkan disini. Kita menyebutkan disini adalah organisasi Politik, namun organisasi moral forces seperti AMP, FNMP, KNPB, PARJAL, Front PEPERA dan lain-lain tidak kami salahkan karena itu Organ Taktik dan tidak bermasalah.

Dengan perubahan ini, banyak konstitusi juga telah lahir berdasarkan pilihan masing-masing Organisasi. Misalnya, Konstitusi 1 Juli 1971 oleh Badan Nasional Papua Barat dimana telah mendeklarasikan Negara “The Republic of West Papua” atau mengawali perjuangan Bangsa Papua Barat, serta Konstitusi 1 Mei 2006 oleh Anton Tabuni dan groupnya, Deklarasi NRFPB 19 October 2011 oleh Forkorus Yaboysembut dan groupnya, Konstitusi 1 Mei 2013 oleh Jonah Penggu dan groupnya dan Konstitusi Negara Revolusi West Papua oleh Sem Karoba dan groupnya.

Mengapa? Harus demikian? Berasumsi bahwa mungkin orang Papua Barat terlalu pintar kah? Atau kah ini adalah suatu kebodohan kami orang Papua? Kita memperhatikan hal ini sangat lucuh, karena dalam satu perjuangan saja ada banyak Konstitusi. Jika demikian, maka rakyat ikuti yang mana? Semuanya bingun dan ragu-ragu.

Dengan cara kita orang Papua sendiri menghambat perjuangan dan memperpanjang penderitaan Rakyat. Dengan cara dan tingkah-laku kita orang Papua sendiri yang demikian, maka Tuhan yang empunyai umat dan Tanah Papua tertawa dan sengaja membiarkan kita menderita terus-menerus.

Jika kita kembali ke sejarah Alkibat (Bible), maka kami Bangsa Papua Barat menghadapi hal yang serupa dengan orang Israel waktu di padang gurun. Maka orang Papua Barat yang membuat banyak organisasi ini sama persis dengan pemberontakan Umat Israel di padang gurun, dimana mereka mulai kacau dan membuat kelompok sendiri-sendiri serta membuat persembahan sendiri-sendiri pulah dan saling tidak senang.

Itu sebabnya Tuhan MURKAH atas mereka dan Tuhan telah membuat TITAH bahwa semua orang yang membuat kekacauan dan tidak mengakui Tuhan tidak akan masuk Tanah yang Ku-janjikan, melainkan semuanya akan mati di padang gurun dan hanya orang tua-tua yang setia dan percaya bersama orang muda yang berumur 20 tahun kebawah akan masuk Kanaan.

Ingat, Rahasia Tuhan dimana orang Israel berkeliling 40 tahun di padang gurun karena kesalahan-kesalahan yang demikian. Dan kami Bangsa Papua pun mengalami hal yang demikian, maka semua Pejuang Papua Barat harus sadar dan kembali bersatu ke Konstitusi 1 Juli 1971 supaya kita bersatu dan mempercepat Papua Merdeka dari tangan Penjajah Indonesia. Back to my road, ini lagunya Lucky Dube, sangat menarik. Mari ikuti irama lagunya Lucky Dube, “I haved back to my road” and we will be to stand together get to fighting for the West Papua full Independence immediately as well as possible.

Namun jika semua mempertahankan ambisi dan ego dengan Faksi-Faksi baru, maka semua orang Tua-Tua yang telah lama mulai berjuang dan juga masih berjuang tidak akan lihat Papua Merdeka. Karena Murkah Tuhan akan menimpah mereka, dan mereka semuanya akan meninggal sebelum Papua merdeka.

Untuk membuktikannya, silakan mempelajari dalam kitab Bilangan 14:20-38 Tentang Pemberontakan Umat Israel”. Nas dari Kitab ini adalah suatu penglihatan, dimana Roh Tuhan datang kepada penulis article ini (Activist Independence Papua-Sebby Sambom) pada Hari Jumat tanggal 15 Juli 2011 di LP Narkotika Doyo Baru, Sentani Papua dan memperlihatkan Kitab Bilangan pasal 12:1-16 Tentang Miryam dan Harun Menggadai Musa, dan kemudian atas perintah Roh Kudus Sebby mempelajari bagian selanjutnya dari kitab ini, dan ternyata isinya yang kita cantumkan di atas ini.

Dalam hal ini, bagi manusia tidak percaya dan akan mengatakan bahwa tidak benar atau tidak mungkin. Tetapi apabila saudara-saudari Pejuang Papua mempelajari seksama, maka akan anda temukan fakta kebenaran, yang mana Tuhan telah melakukan kepada orang-orang benar terdahulu dalam kita Bilangan pasal 12:1-16 di atas.

Disana sangat jelas. Dan anda akan paham. Firman Tuhan katakan “Nabi-Nabi adalah orang-orang BENAR” yang peduli dengan penderitaan orang lain dan kemudian memperjuangkan Nasib orang yang dijajah atau diperbudak.

Maka saya (Sebby Sambom), katakan kepada semua Pejuang Papua Merdeka yang Benar dan setia dalam perjuangan Bangsa Papua adalah Nabi-Nabi atau orang-orang Benar. Dan bagi siapa yang melakukan bekerjaan dalam Perjuangan Bangsa Papua adalah mengikuti teladan Sang Guru Revolusi yaitu Jesus Kristus. Jesus Kristus juga adalah Tokoh Separatis Dunia, maka kita semua yang berjuang Papua Merdeka adalah melakukan amanat Tuhan Jesus. Jesus Kristus Tokoh Separatis Dunia, dan Saya bersama Anda sekalian yang ikut memperjuangkan Papua merdeka adalah mempunyai ideolog Separatis. Saya bangga, karena Indonesia bilang Kami Orang Papua adalah Separatis, karena kami telah dan sedang lakukan Amanat Tuhan Jesus Kristus.

Oleh karena itu, saya pesan kepada semua Pejuang Papua Barat agar kita semua bekerja dengan setia, jujur dan bijaksana, supaya kita tidak membuat kesalahan dalam perjuangan ini, dan perjuangan kita diberkati Tuhan.

Pesan Akhir:

Firman Tuhan telah membuktikan bahwa semua orang percaya dan pembelah Umat Tuhan, telah dan sedang dididik oleh TUHAN melalui penjara penguasa. Dari Daniel, Sadrak, Mesak, Obedneko, Rasul Paulus, Rasul Petrus dan Tokoh-Tokoh lain seperti Mathama Gandhi, Nelson Mandela, dan lain-lain.

Oleh karena itu, saya pesan kepada semua Pejuang Papua Barat agar jangan takut ditangkap dan dipenjarakan. Berjuang terus dengan Motto Perjuangan Tanpa Batas dan Kita Harus mengakhiri. Kata-kata ini adalah ungkapan hati nurani Pejuang-Pejuang Muda Papua Barat. Jangan takut sebelum maju, namun kita harus kalahkan ketakutan sebelum maju melawan penjajah Indonesia.

Demikian, pesan moril ini ditulis oleh Pejuang Muda Papua Barat yang bekerja dalam perjuangan Papua merdeka sebagai profesi. Semoga tulisan ini membuka cakarawala berpikir kita dan dapat dilaksanakannya. Terima kasih atas perhatian dan kerja sama yang baik dalam perjuangan Papua. Profile penulis silakan click disini: Profiles of Sebby Sambom . Saya sebagai Pejuang Papua Barat mempunyai beban moril untuk menyampaikan kepada sesama Pejuang, sehingga dalam kesempatan ini saya berusaha untuk memberitakan berita kebenaran. Hal ini kebutuhan mendesak untuk kita semua harus kerja dan mengambil sikap yang tegas.

Catatan bagi semua Diplomat Papua dan Pejuang Papua Barat di seluruh Dunia:

Jangan takut kampanye Papua Merdeka dengan Nama Organisasi OPM-TPN karena Organisasi ini bukan Organisasi Terroris, melainkan Organisasi Pembebasan yang telah lama berjuang dari tahun 1965 sampai kini. Sampaikan kepada Masyarakat Internasional bahwa OPM adalah Organisasi Pembebasan Papua Barat, yang sama dengan PLO (Palestine Liberation Organozation). Oleh karena itu, semua Pejuang dan Diplomat Papua Barat yang berada di Luar Negeri perlu mempelajari kembali article yang telah dipublished oleh Admin Komnas TPNPB sebelunnya. Untuk membuktikannya silakan click disini dan dipelajarinya: INDONESIAN STOP CALL THE CRIMINAL & ARMED CIVILIANS OF TPNPB-OPM
ESP 11 September 2014
By Sebby Sambom
An Independence Activist of West Papua
Former West Papuan Political Prisoner
From Exile House
—————————————————–

Thursday, 6 November 2014

IKAPPMMA JAYAPURA MENOLAK TEGAS PEMEKARAN KABUPATEN BARU WEDAUMA

IKAPPMMA JAYAPURA MENOLAK TEGAS PEMEKARAN KABUPATEN BARU WEDAUMA

Pada saat diskusi penolakan Kabupaaten baru Wedauma Foto /Ketua IKAPPMMA & Wakil Ketua IKAPPMMA Jayapura-/KM

Jayapura,(KM)— Ikatan Pemuda, Pelajar,  Mahasiswa, Masyarakat, Agadie (IKAPPMMA) Se- Jayapura menggelar diskusi menolak  tentang  pemekaran kabupaten  paniai baru yakni Wedaumamo  Kamis, (06/11/2014) di Geren, Kota Raja Luar, Jayapura Papua. .
Diskusi mulai berawal dari pukul 13.51 waktu papua sampai dengan pukul 15.00 waktu papua,
Menurut Ketua badan pengurus IKAPPMMA Jayapura Elimelek Kadepa ,pada saat diskusi kepada www.kabarmapega.com mengatakan saya sebagai bagian pribumi asli paniai , saya mewakili sebagai mahasiswa paniai menolak dengan tegas untuk pemekaran kabupaten baru yakni, wedaumamo ini. ujarnya
kata dia, diamana kabupaten baru tersebut yakni kabupaten wedauma, yang merangkul lima kecamatan yakni, Kecamatan . Kebo Paniai Utara, Kecamatan Ekadide, Kecamatan Agadide, Kecamatan Bogobaida, Kecamatan Aweida yang baru ajukan pemekaran di pemda paniai.
 
pihak-piak yang kalah  dalam kompetisi pilkada maka anda orang gagal dalam politiknya. maka stop menjual masyarakatnya. tambahanya 
semua orang ingin menjadi orang nomor satu tetapi lihatlah diri anda. engkau tidak berhasil maka pembangunan apa yang engkau bangun di suatu daerah baru tersebut. apalagi lebih menghancurkan tatanan hidup masyarakat lokalnya. Ujarnya 
Wakil ketua badan pengurus  IKAPPMMA jayapura Alpius Kobepa menambahkan, dipertanyakan adalah berapa banyak sumber daya manusia (SDM) sudah kaderkan maupun suda disiapkan olehmu. Selama engkau pernah menjadi seorang pejabat publik di suatu kabupaten pernah mengabdi bentuk pembangunan fisik apa yang dibangun. tegasnya 
Apakah hanya memiliki pejabat (kosong satu) di suatu tempat lalu yang membekab adalah orang seberang lalu mematikan keinginanmu. 
Maka masih banyak yang kita harus belajar semoga kabupaten Induk yang kita miliki pun harus dibenahi kembali karena semua sisi masih. Orang lain menertawakan Kabupaten Paniai. Sampai saat ini di Paniai tak ada perubahan pembangunan fisik maupun pembangunan intansi.  ujarnya (Yunus Ekii Gobai/KM)

Wednesday, 5 November 2014

Kami TPNPB-OPM Kami TPN hanya minta kedaulatan penuh, kemerdekaan, bukan perundingan atau apapun

Purom Wenda: Kami TPN hanya minta kedaulatan penuh, kemerdekaan, bukan perundingan atau apapun

Lambert Pekikir : Masalah Papua harus diselesaikan dengan perundingan. Antara Indonesia, Papua dan pihak ketiga.
mendorong perundingan damai antara Papua dan Indonesia untuk penyelesaian akar masalah di Bumi Cenderawasih, yang digagas Koordinator Umum OPM Lambert Pekikir, menuai beragam pendapat. Salah satunya datang dari Panglima Tinggi Tentara Pertahanan Nasional OPM Distrik Pirime, Kabupaten Lanny Jaya, Purom Okiman Wenda.
“Silahkan OPM bicara begitu, kami dari TPN hanya minta kedaulatan penuh, kemerdekaan, bukan perundingan atau apapun,” kata Purom Okiman Wenda kepada SULUH PAPUA, Ahad.
Menurut dia, perundingan damai tidak akan membawa harapan bagi kebebasan Papua. Sebaliknya yang terjadi adalah konflik tak berkesudahan dan jatuhnya korban jiwa. “Masalah Papua tidak selesai dengan perundingan, kita tegas, kedaulatan, kalau ada yang ingin perundingan, kami tidak setuju,” ujarnya.
Ia menambahkan, apapun resikonya, pihaknya tetap menuntut merdeka. “Kami bukan minta pemekaran atau kesejahteraan, kami minta kedaulatan, dari dulu TPN selalu begitu.”
Purom termasuk orang yang dicari setelah sejumlah aksinya menewaskan petugas. “Saya tidak takut, saya kuat, anak buah saya banyak,” katanya.
Ia mengatakan, jumlah personelnya mencapai ratusan. “Wilayah Operasi saya di Puncak Senyum, Puncak Jaya dan di Tiom, ada juga operasi di Sinak, anak buah saya, ada yang kentara, ada yang diam diam (bersembunyi),” katanya.
Purom mempunyai sejumlah senjata otomatis hasil rampasan. Salah satunya didapat saat penyerangan terhadap Markas Kepolisian Sektor Distrik Pirime, Kabupaten Lany Jaya, Selasa, 27 November 2012. Tiga polisi tewas ketika itu. ”OPM tembak. Saya yang pimpin penyerangan itu,” kata Purom.\
Purom disebut juga sebagai orang yang bertanggungjawab atas penyerbuan rombongan polisi, Rabu 29 November 2012 di daerah pegunungan. “Mereka (rombongan polisi) menggunakan sekitar 22 mobil. Ada lima yang kami tembak,” katanya.Purom pandai menyamar. Kalau lagi butuh logistik, ia berani turun sendiri ke Kota Mulia, Ibukota Kabupaten Puncak Jaya. 
“Tentara tidak tahu, kami jadi orang (warga) biasa saja.” Purom akan terus mengangkat senjata demi Papua Merdeka. “Saya waktu bulan Juli kemarin, ada naikan Bintang Kejora, itu bukti bahwa saya masih ada, kita akan berjuang sampai mati.”Aksi terakhir Purom, adalah ketika memberondong mobil ambulans yang sedang mengevakuasi warga sakit. Akibat kejadian itu, 1 orang tewas. Penembakan terjadi di Puncak Senyum, Puncak Jaya, Rabu 31 Juli 2013, sekitar pukul 14.10 WIT.  “Iya, itu kami yang tembak, mobil ambulans itu membawa tentara, bukan orang sakit,” katanya.Puron adalah bekas anak buah Goliat Tabuni. 
Mereka berpisah sejak Kabupaten Lany Jaya terbentuk. Purom Wenda memboyong anak buahnya, dan kemudian mendirikan markas di Puncak Senyum yang dinamai Kodap (Komando Daerah Operasi) Pilia.
Minta perundingan
Koordinator Umum OPM Lambert Pekikir menegaskan, masalah Papua harus diselesaikan dengan perundingan. “Antara Indonesia, Papua dan pihak ketiga, disitu baru kita akan cari akar masalah Papua itu apa, dan bagaimana cara penyelesaiannya,” tukasnya. Baginya, puluhan tahun OPM berjuang, namun apa yang diimpikan tak pernah tercapai. “Kita selalu dengar tiap saat mau merdeka, tapi kapan, itu kita tidak tahu, saya sudah ambil langkah ini, saya berani mati untuk menyelesaikan masalah Papua,” tegasnya.
Mengawali gagasan perundingan tersebut, Lambert Pekikir menghadiri sebuah seminar tentang HAM di Arso, Kabupaten Keerom, pekan lalu. Dalam acara tersebut, hadir pula Bupati Keerom Jusuf Wally, aparat TNI, Polri serta warga Arso. Seminar sehari tentang nilai-nilai Kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia ini difasilitasi oleh Komnas HAM Wilayah Papua dan Paroki Keerom.
Dalam seminar tersebut, dihasilkan dua rumusan, yaitu, kesepahaman menjadikan Papua tanah damai tanpa kekerasan, dan OPM bersedia menemui petinggi-petinggi RI untuk berbicara tentang penuntasan konflik Papua.
Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR RI, Yorrys Raweyai menilai, tuntutan Papua Merdeka yang selalu disuarakan, merupakan hak warga. “Tuntutan Papua Merdeka itu hak. Saya mengambil contoh seperti pembukaan Kantor OPM yang terjadi di Oxford, Inggris. Pemerintah Inggris tidak melarang pembukaan kantor tersebut,” kata Yorrys seperti dirilis tabloidjubi.com.
Terkait kemerdekaan Papua, istana tak pernah menyetujuinya. “Presiden SBY justru berketetapan melakukan pembicaraan yang intensif agar dalam masa pemerintahannya semua persoalan Papua dapat diselesaikan,” kata Daniel Sparringa, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik.

Tuesday, 4 November 2014

VIDEO : PERNYATAAN SIKAP AMP, BERIKAN KEBEBASAN UNTUK JURNALIS INTERNASIONAL MELIPUT DI PAPUA

Aliansi Mahasiswa Papua
Bebaskan Thomas Dandois, Valentine Bourrant dan berikan Kebebasan bagi Jurnalis Internasional di  Papua Barat


Pernyataan Sikap
Pembungkaman terhadap ruang demokrasi semakin nyata dilakukan oleh perintah Indonesia melalui aparat negara TNI-POLRI, dengan melarang adanya kebebasan berekpresi bagi rakyat papua didepan umum, serta penagkapan disrtai penganiayaan terhadap aktivis-aktivis pro kemerdekaan Papua Barat.


Keadaan yang demikian; teror, intimidasi, penahanan, penembakan bahkan pembunuhan terhadap rakyat Papua terus terjadi hingga dewasa ini diera reformasinya indonesia. Hak Asasi Rakyat Papua tidak ada nilainya bagi Indonesia.


Dan berbagai kasus kejahatan terhadap kemanusian yang dilakukan TNI-POLRI  terhadap Rakyat Papua lainnya yang tidak terhitung jumlahnya.

Selama 52 tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah melarang semua Wartawan Internasional memasuki Papua Barat dalam upaya untuk menutupi kekejaman yang dilakukan Oleh pemerintah Indonesia.


Tahun lalu, perdana Mentri Indonesia Marty Natalegawa menyatakan bahwa, pemerintah Indonesia memungkinkan media internasional untuk mengunjungi Papua Barat dan Gubernur Papua Lukas Enembe juga mengatakan akan menyambut baik wartawan Internasional untuk mengunjungi Papua Barat.


Namun nyatanya pasangan Jurnalis asal prancis Thomas  Dandois dan Valentine Bourrat di tangkap pada tanggal 6 Agsutus lalu, dan dituduh menyalahgunakan visa kunjugan, mereka terancam dengan pasal 122 A undang-undang imigrasi No 6 tahun 2011 tentang izin Tinggal dengan ancaman 5 tahun penjara dan denda 500 juta. 


Thomas Dandois dan Valentine Bourrant berada di papua Barat dengan Tujuan membuat sebuah Film Dokumenter tentang situasi nyata di Papua Barat.


Dengan Penengkapan terhadap Thomas Dandois dan Valentine Bourrant kedua jurnalis ini, membenarkan bahwa kehadiran Indonesia di Papua Barat bertujuan untuk menguasai dan menjajah, tidak untuk membangun Rakyat Papua.



Maka, Aliansi Mahasiswa Papua menuntut dan mendesak Rezim SBY & Budiyono/atau pemerintahan baru Jokowidodo dan Jusuf kalah untuk segera:


1.      Bebaskan Thomas Dandois dan Valentine Bourrant  Tanpa syarat

2.      Mengembalikan secarah utuh! seluruh Perlatan Jurnalistik beserta hasil perlipuran yang sita Oleh pihak kepolisian.

3.      Mengizinkan Thomas Dandois dan Valentine Bourrant beraktivitas kembali  sebagai jurnalistik di wilayah Papua

4.      Berikan Kebebasan bagi Jurnalis Internasional lainya untuk hadir di Papua

Demikian pernyataan sikap ini dibuat, kami akan terus melakukan perlawanan terhadap segala bentuk penjajahan, penindasan dan penghisapan terhadap Bangsa dan Rakyat Papua Barat.
Salam Pemberontakan!
Bandung, 13 Oktober 2014
Kordinator Umum
                                                                 
 Nix Wenda
..............................

SEO: Download Free software,Learn Photoshop,Free Engineering Notes, TheInfiniteInfo,pb pr

KRIMINALISASI TERHADAP GUSTAF KAWER MEMBUNGKAM DEMOKRASI DI PAPUA


KMSPHHP

Sungguh ironis dan sangat mengerikan, ketiga melihat pembungkaman ruang demokrasi, kriminalisasi terhadap terhadap aktivis HAM Gustaf Kawer, diskriminasi rasial , pambatasan terhadap hak sipil dan hak politik terus dibungkam di Papua Barat.

Gustaf Kawer satu-satunya Pengacara papua yang selama ini menjadi pahlawan bagi rakyat sipil di papua, kini dikriminalisasi oleh pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) dan aparat kepolisian dengan skenario yang disusun sedemikian rupah untuk menjeroboskan Pembela HAM Gustaf Kawer di penjara. Sesungguhnya Gustaf Kawer tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum seperti yang ditudukan oleh PTUN melalui surat pengaduan kepada kepolisian dareh Polda Papua.

Sebab Pada tanggal 12 Juni 2014, sekitar jam 10.30 WIT berlangsung sidang putusan perkara dengan Nomor : 39/G/2013/PTUN.JPR di pengadilan Tata Usaha Negara Jayapura. Gustaf Kawer telah melakukan komunikasi dengan panitera atas nama Ade Rudianto, agar persidangan ditunda selama satu minggu, karena Gustaf Kawer juga harus mendampingi klien dalam persidangan lain, yang dilaksanakan pada waktu yang sama di Pengadilan Negeri Klas IA Jayapura.

Karena Persidangan di PTUN tersebut mengagendakan pembuktian terdakwa, yang sangat menentukan pada keputusan, maka agenda persidangan tersebut wajib dihadiri oleh advokat, yang memberikan perhatian serius terhadap kliennya.

Namun permohonan penundaan persidangan tersebut ditolak lewat sms dengan alasan penggugat prinsipal sudah berada di dalam ruang sidang, maka Gustaf Kawer langsung datang ke pengadilan Tata Usaha Negara Jayapura, untuk meminta menghentikan pembacaan keputusan oleh majelis hakim. Gustaf Kawer merasa bahwa, tindakan majelis hakim tidak adil karena selama persidangan perkara tersebut pihak majelis hakim mengabulkan tiga kali permohonan penundaan persidangan yang diajukan oleh pihak tergugat melalui sms.

Saat Gustaf Kawer masuk ruang sidang, Majelis Hakim yang memimpin persidangan sedang membacakan putusan. Sambil berjalan ke arah majelis hakim, Gustaf Kawer meminta dengan tegas agar majelis hakim tidak melanjutkan pembacaan putusan dan menghargai permohonan penundaan sidang, seperti yang telah dilakukan terhadap permohonan pihak tergugat dalam agenda proses pembuktian. Hakim tetap melanjutkan persidangan dan memerintahkan Gustaf Kawer keluar meninggalkan ruang sidang.

Pada hari Jumat, tanggal 22 Agustus 2014, sekitar jam 18.00 WIT kepolisian daerah Papua datang ke rumah pribadi Gustaf Kawer, mengantar surat panggilan polisi NO. Sp. Pgl / 668 / VIII / 2014 / Dit Reskrimum tertanggal 19 Agustus 2014. Gustaf Kawer dipanggil untuk pemeriksaan pada tanggal 25 Agustus 2014, jam 10.00 WIT, sehubungan dengan dugaan tindak pidana “Kejahatan Terhadap Penguasa Umum” sebagaimana dimaksud dalam Pasal 211 dan 212 KUHP. Atas protes Gustaf Kawer terhadap hakim yang memimpin sidang pada tanggal 12 Juni 2014 di Pengadilan Tata Usaha Negara.

Surat panggilan dari POLDA Papua tertanggal 19 Agustus 2014, Gustaf Kawer tidak memenuhi panggilan tersebut, sebab pemanggilan tidak sesuai prosedur, karena penyidik POLDA Papua menyurati secara langsung dan tidak melalui lembaga Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI), sebagaimana diatur dalam MoU antara Kepolisian Republik Indonesia dan perhimpunan Advokat di Indonesia tentang “Proses Penyidikan Yang Berkaitan Dengan Pelaksanaan Profesi Advokat”.

Jika melihat dari kronologis tersebut kita simpulkan bahwa, kriminalisasi terhadap Advokat hukum Gustaf Kawer adalah sebuah konspirasi PTUN dan kepolisian menyusun sebuah skenario membungkam penegakan hukum terhadap rakyat sipil di Papua, pada umumnya lebih khusus kriminalisasi terhadap Gustaf Kawer yang selama ini mengadvokasi aktivis Papua merdeka dan rakyat sipil.

Realita hari ini hukum di negeri ini tajam ke bawa dan tumbul ke atas, hukum bisa dibeli dengan rupiah yang lemah dihukum seberat-beratnya sedangkan yang kuat kebal dengan hukum dan yang benar dapat disalahkan dan yang salah dapat dibenarkan ironis bukan….!!

Kriminalisasi terhadap organisasi gerakan kriminalisasi terhadap advokat hukum atau aktivis HAM menadakan adalah salah satu upaya Negara membungkam kebebasan hak berexpresi bagi rakyat sipil di Papua Barat.

Sebuah pertanyaan yang patut kita tanyakan adalah, Masih adakah keadilan, kebenaran, kebebasan berexpresi, penegakan hukum dan ruang demokrasi di negeri ini ? jika tidak, apa artinya disebutkan Negara demokrasi dan Negara hukum, pada kenyataanya lembaga penegag hukum dan intitusi Negara terus kriminalisasi terhadap aktivis HAM dan membungkan hak demokrasi serta hak berexpresi di bumi cendrawasih.
Apakh kita harus diam tunduk dibawa kaki penguasa ? Jika kita diam dan bisu maka siapakah yang akan datang memberikan pertolongan, ?

Gustaf Kawer satu-satu pengacara Papua yang berani dengan menaggung berbagai resoko membela Rakyat sipil dan aktivis Papua kini mau dikiring ke pores hukum untuk membatasi ruang gerak advokasi terhadap rakyat sipil, mengapa kita harus diam terlena dalam irama penindasan. Jika Gustaf Kawer kriminalisasi dengan alasan yang tidak jelas, dan natinya Gustaf dipenjarakan oleh PTUN dan kepolisian maka siapa lagi yang akan mengadvokasi rakyat membela penegakan hukum di Papua ?

Gustaf Kawer ditangkap dan selanjutnya di penjarakan maka tidak ada lagi pengacara yang berani mengadvokasi rakyat sipil dan aktivis Papua yang selalu menghadapi poroses hukum yang tidak adil, penagkapan sewenag-wenag oleh aparat kepolisian dengan stikma Kriminal, Makar, GPK, OPM separatis dan lain-lain.

Kriminalisasi teror intimindasi terhadap aktivis HAM di Papua bukan baru pertama kali terjadi namun, sering kali dan kerap dilakukan, ada beberapa pengacara seperti Olga Hamadi, ibu Anum Siregar dan advokat lainya juga seringkali mendapatkan terror melalui sms gelap intimidasi.

Hal sama kini dialami oleh Gustaf Kawer, hal ini merupakan bentuk diskriminasi pembungkaman demokrasi dan kriminalisasi terhadap pembela HAM di Papua Barat.

Oleh karena itu dukungan moril dan solidaritas, Kontribusi sumbasi pikiran serta keterlibatan penuh dari Bapa Ibu, saudara/i Pimpinan Gereja pimpinan organisasi pos moral, organisasi gerakan, gerakan mahasiswa, masyarakat adat, Aktivis HAM, Aktivis Papua Merdeka, gerakan perempuan dan seluruh komponen rakyat Papua Barat dari Sorong sampai merauke, sagat dibutuhkan oleh Gustaf Kawer untuk mendesak PTUN cabut surat pengaduan ke polda papua dan mendesak Polda Papua hentikan surat pemanggilan, serta penyelidikan terhadap Gustaf Kawer selanjutnya sagat bermanfaat demi keberlangsungan demokrasi dan penegakan HAM di Papua .

Demikian Seruan umum Atas perhatian dan partisifasi dari bapa Ibu saudara/i sekalian tak lupa kami haturkan berlimpah terima kasih Tuhan yesus memberkati kita semua di Tanah Papua.


Sumber: FB Ones Nesta Suhuniap

Manajemen Freeport semakin semena-mena, Pekerja ancam mogok kerja selama satu bulan

Manajemen Freeport semakin semena-mena, Pekerja ancam mogok kerja selama satu bulan


Kawasan Grassberg, Freeport, Papua, Indonesia
OkeJoss.com – Insiden kecelakaan kerja yang disebabkan oleh kelalaian manajemen PT Freeport Indonesia dalam menerapkan standar operational prosedur akhirnya kembali mendapatkan sorotan dan kecaman dari pekerjanya. Menanggapi hal tersebut, para pekerja PT Freeport Indonesia dan beberapa aliansi subkontraktor mengancam akan melakukan aksi mogok kerja di semua area tambang selama satu bulan penuh.

Ketua serikat pekerja PT. Freeport Indonesia Sudiro bahkan mengatakan jika manajemen dan pimpinan PT Freeport masih semena-mena dalam melakukan para pekerjanya, maka rencana aksi mogok kerja tersebut akan benar-benar dijalankan mulai tanggal 6 November hingga 6 Desember 2014.

Selain pimpinan dan manajemen yang bertindak semena-mena, serikat pekerja juga mengganggap jika manajemen dan pimpinan PT. Freeport telah gagal menjalin hubungan baik dengan pihak maupun instansi lain yang berada di lingkungan kerja Freeport di Papua.

“Manajemen dan pimpinan Freeport semakin semena-mena dalam memperlakukan pekerja. Mereka juga gagal dalam menjalin hubungan baik dengan pihak maupun instansi lain yang berada di lingkungan kerja perusahaan di Papua,” ungkap Ketua Serikat Pekerja Freeport, Sudiro.

Bersamaan dengan ancaman yang dilakukan oleh para pekerja dan beberapa aliansi subkontraktor tersebut, mereka meminta agar induk perusahaan yang bertempat di Amerika Serikat tersebut segera mengganti manajemen di perusahaan Freeport Indonesia. Sudiro juga mengatakan jika pihak pekerja telah melakukan musyawarah terkait sistem mutasi dan rotasi tugas yang dilakukan manajemen saat ini, namun hingga saat ini masih belum ada penyelesaian dan tindak lanjut dari pihak manajemen.

Terkait ancaman mogok dari para pekerjanya tersebut, manajemen PT Freeport Indonesia sendiri masih enggan menanggapi. Jika ancaman mogok pekerja benar dilakukan, maka kemungkinan besar pendapatan negara dari royalti dan setoran pajak PT Freeport Indonesia dapat dipastikan akan merosot dan cukup berdampak kepada perekonomian Indonesia.

Su,ber :  www.okejoss.com

Bila Ingin Papua Tetap Dalam NKRI, Bangun Dengan Hati


Mahasiswa saat melakukan demo damai menyangkut kasus kekerasan di Papua ( Foto: Ist)
JAYAPURA, SUARAPAPUA.com --- Pemerintah Indonesia diminta tidak hanya memperhatikan kesejahteraan dan pembangunan infrastruktur di tanah Papua, tetapi harus melihat hak-hak dasar orang Papua yang telah diberikan oleh Tuhan sejak manusia masih di dalam kandungan seorang Ibu.
Pernyataan ini disampaikan pendeta muda Gereja Kemah Injil Indonesia, Josua Yikwa, saat ditemui suarapapua.com, di kediamannya Perumahan PDAM Buper, Waena, Jayapura, Papua, beberapa waktu lalu.
“Tuhan mengatakan selagi masih di kandungan, dia sudah mengenal kita, artinya sudah punya rencana untuk kita, karena itu hak-hak kita harus diperhatikan, dan tolong bangun Papua dengan hati, bukan dengan pendekatan keamanan," kata Josua.
Dikatakan, melihat kondisi Papua hari ini, terus terjadi berbagai pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan aparat pemerintah Indonesia, karena itu perlu mendapatkan perhatian yang serius, jika masih menginginkan Papua di dalam NKRI.
”Pelanggaran hak hidup orang Papua dirampas, kekayaan alam diambil, maka kalau kita lihat kenyataan yang terjadi di tanah ini, kita seperti seorang pendatang dari negeri lain.”
"Sementara pemerintah mengatakan bahwa Otsus solusi terbaik untuk mensejahterakan orang Papua, memang betul, tetapi jika masih saja terus terjadi korupsi, maka tidak ada artinya untuk orang Papua," tegasnya.
“Kalau mau bicara solusi setiap orang punya persepsi tersendiri, contoh saja Jakarta berpikir bahwa Otsus itu solusi bagi orang Papua, tetapi kenyataannya Otsus telah gagal. Gagal karena banyak pejabat Papua yang rakus dengan uang rakyat.”
Dia berharap, para koruptor yang selama ini melakukan korupsi terhadap uang-uang rakyat dapat ditangkap, agar kesejahteraan masyarakat Papua benar-benar terjamin.
“Kalau bilang Otsus solusinya, buktikan dulu, tangkap tikus-tikus yang rampas uang rakyat, dan masuk di penjara, biar kesejahteraan akan nyata,” tegasnya.
Editor: Oktovianus Pogau
AGUS PABIKA
Sumber :  www.suarapapua.com

PEMAHAMAN PEMEKARAN BAGI MASYARAKAT PAPUA KHUSUSNYA MASYARAKAT MAPIA


Wilaytah Pemekaran di Tanah Papua (foto, Umagi)

PEMAHAMAN PEMEKARAN BAGI MASYARAKAT
MAPIA  DI PAPUA
Pemekaran merupakan program pemerintah Jakarta, yang digunakan sebagai jalan kehadiran dirinya bagi Papua. Namun kehadirannya hanya selalu menjadi neraka bagi Papua sekalipun kelihatan postur tubuhnya nampak baik bagikan malaikan Tuhan di surga. Tak banyak membawa perubahan yang kontekstual ketika pemerintah menguasai Paua sejak 1 Mei 1963 hingga sekarang. Maka rakyat kini dituntut perlu untuk memahami baik-baik kehadiran pemerintah Jakarta di Papua dan rencancan pemekarannya secara terlebih dahulu. Karena itu, bahan sosialisasi ini kiranya dapat menjadi obat bagi rakyat terutama dalam menentuk sikap menerima atau menolak rencan pemekaran di Tota Mapiha demi kebaikan generasi Papua nanti. 
1.      Pengertian pemekaran
Pengertian pemekaran menurut Mahasiswa SIMAPITOWA  adalah  berdiri sendiri, membuka suatu daerah baru,  bercerai dengan komunitas lain, membuat rumah baru, dan bangkit dari berbagai aspek kehidupan untuk membangun peradaban baru. Jadi pemekaran adalah memisahkan diri dari daerah administratif lama untuk membuka/membentuk suatu wilayah atau daerah administratif baru dengan memiliki kepala pemerintahan baru baik itu di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten kota. 
1.1.                        Dampak  Negatif  dan Positif dalam Berbagai Aspek
1.1.1                    Aspek Pendidikan
a.      Dampak positif sebelum pemekaran bagai keberadaan Tota Mapiha
Kehiudpan  anak bangsa Tota Mapiha sebelum hadir pemekaran memang sudah semakin baik. Pola  kehidupan  terutama karakter pendidikan masyarakat dulu, orang tua di rumah mengajari mengenai cara berkebun, membuat rumah, cara membuat alat-alat budaya dan mengajari bagaimana mereka harus bisa berburu untuk memjadi manusia sejati. Sedangkan di sekolah  pada zaman Belanda, guru mengajari tentang berbagai mata pelajaran yang berguna seperti pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan pelajaran IPA serta IPS, Agama dan Budaya. Para misionaris bersama guru-guru Kei dan Jawa telah memberikan sejumlah mata pelajaran secara baik tanpa menerima upah atau gaji banyak. Tetapi mereka adalah orang-orang yang setia, sabar dan jujur serta adil, bebas dan tekun dengan tugas luhur mereka demi  menciptakan manusia asli Papua yang berkualitas.
Demi terciptakan kualitas manusia itu, maka mereka mengajarinya dari huruf ke huruf  dan dari mata pelajaran ke pelajaran kepada anak-anak tersebut. Cara mengajaran mereka itu telah membuat anak-anak muda sampai murid-muridnya benar-benar menjadi pribadi yang professional dan punya hati untuk  Tanah dan masyarakatnya sendiri demi kemajuan sumber daya manusia (SDM) di berbagai aspek hidup dalam konteks pendidikan.
Selain pengembangan pendidikan dalam lingkup di sekolah, orang tua dulu juga telah menanamkan nilai-nilai moral, injili dan budaya dalam setiap diri anak-anak mereka. Nilai-nilai umum tentang pendidikan seperti keadilan, kebenaran, keadilan, kedamaian, cinta kasih, kebahagiaan seperti prinsip-prinsip dasar dari pendidikan seperti kesabaran, kejujuran, ketekunan dan kesetiaan serta kesatuan, gotong royong, solidaritas dan kepekaan telah diajarkan, ditanamkan, dibentuk dan membuat anak-anak mereka untuk tetap menghayati kesemuanya secara terus-merus agar mereka bisa menjadi manusia sejati.
b.       Hal positif bagi kehiudpan  anak  bangsa Tota Mapiha setelah kehadiran Pemekaran
Pemerintah membiayai studi bagi  para mahasiswa/I putra daerah. Biaya ini biasanya diberikan pemerintah bagi para Mahasiswa yang berstudi akhir. Kepada mereka ini, uang studi akhir diberikan pemerintah pada setiap akhir tahun dengan jumlah biaya paling terbatas. Itu pun tidak lebih dari Rp 1000,0000 bagi para Mahasiswa. Tetapi pengalaman telah memperlihatkan bahwa banyak di antara mereka tidak pernah menerima dana alokasi pendidikan tersebut. Akhirnya banyak Mahasiswa selalu saja mengalami kesulitan dalam membiyayai pendidikan.
Pemerintah juga telah membiyayai  tenaga guru dari “orang luar”. Pemerintah biasanya mengontrak tenaga guru dari luar dengan mengeluarkan dana yang paling mahal sekali. Sekalipun pemerintah mengeluarkan dana seperti itu, akan tetapi tindakan pengajarannya tidak banyak mencetak sumber daya manusia Papua yang handal. Kegalan mereka dalam membentuk otak anak-anak asli Papua itu bukan karena kesalahan memilih tenaga pengajar. Bukan juga karena materi yang diberikan itu bermuatan tidak berguna bagi para Mahasiswa Papua. Tetapi kekegalan ini pertama-tama boleh terjadi justru karena metode pendidikan yang tidak membebaskan manusia sebagai makhluk bebas secara sejati. Karena itu, kita tidak heran hanya jika Indonesia telah dikagetkan oleh Saudara kita geniusitas Septinus George Saa mendapat prestasi yang baik di tingkat Asia melalui berkat didikan Surya Pallo pada 2004. 
Setelah kehadiran pemekaran Kabupaten Nabire 1960 an dan Dogiya pada tahun 2008, orang Mapiha telah diterima sebagai pejabat birokrasi, guru, pertanian dan pertukangan serta mantri.  Mereka itu tidak hanya berkaryat di wilayah Tota Mapiha, tetapi juga menyebar ke seluruh tujuh (tujuh) suku yang berada di bagian pantai dan beberapa wilayat adat di pegunungan tengah Papua. Pemberdayaan sumber daya manusia terutama telah dinyatakan pemerintah melalui Dinas Pendidikan sehingga kita mengenal adanya tenga kerja  dalam bidang birokrasi secara khususnya. Dinas pendidikan yang sudah membuka sekolah SD, SMP, dan SMA bagi rakyat bangsa Tota Mapiha. Orang Mee memang telah menjadi manusia pertama sekalipun memiliki tidak banyak ilmu dan teknologi seperti sekarang.
.
c.       Hal Negatif dalam Kehiudpan Tota Mapiha setelah kehadiran pemekaran
Sobat-sobat, kita setelah adanya pemekaran ini sangat paling sadis dan berbahaya sekali. Pola kehidupan orang tua kita sekarang ini jarang mengajarkan bahasa ibu/ bahasa Tota Mapiha. Orang tua  jarang mengajar berkebun, ritus-ritus adat dan jarang mengakan kepada anak-anaknya bagaiman mereka harus berburu. Orang tua membiarkan anak-anaknya berbuat apa saja menurut kehendak mereka secara leluasa tanpa ada bimbingan yang ketat dari orang tua kandungnya. Dengan sikap keenakannya, mereka tak tahu pola karakter pendidikan warisan dari leluhurnya.  Cara hidup merekapun semua serba ada-ada saja. Itu artinya bahwa dengan adanya  kehidupan pemekaran secara sepihak, maka dari aspek manapun kita saling mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kehidupan baik dari dalam maupun datang dari luar Tanah Tota Mapiha. Tapi yang paling dominan bahwa keberadaan kita itu pasti sudah dipengaruhi oleh keberadaan yang datang dari luar secara tidak terkontrol. Ketidakkekontrolan atas realitas keberadaan Tota Mapiha ini menurut mereka sudah merupakan program utama secara sistematis, terstruktur dan terpola untuk merebut keberadaan alam dan seisinya demi kemerdekaan mereka sendiri. Anda jangan berpikir bahwa kita akan jadi manusia pintar, pintar dan berkualitas dari pemerintah Indonesia.
Sedangkan sobat-sobat kita lihat realitas yang terjadi dikehidupan guru pada  zaman sekarang di Tota Mapiha adalah, tugas dan fungsi sebagai guru tidak taat atau setia pada  tugus guru yang sesunguh-sungguhnya.  (Guru) ia meninggalkan sebagai pekerja guru dan ia lari kejar suatu jabatan maupun kekuasaan perutnya sendiri tanpa mengingat sanak saudara yang sedang menderita di sampingnya. Dan realitas dan tampak di posisi mata kita sekarang adalah metode mengajar pada zaman Belanda sangat berbeda jauh dengan pola mengajar pada zaman dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI). Efek negative/ buruk pada zaman belanda itu sangat tidak menonjol dan tidak ada di depan mata orang Tata Mapiha. Dari pada metode mengajar pada zaman NRI dengan takaruan atau cara korupsi dan pola mengajar penindasan di papua tanpa dihargai sebagai manusia berwibawa dan bermartabat yang luhur serta manusia yang luhur tersebut tidak bekerja pada daerahnya sendiri. Contoh konkret yang terjadi di saat ini adalah guru maupun siswa selalu kaget ketika ada datangnya ujian sekolah maupun ujian nasional. Dalam hal ini tidak ada kesadaran  jati dirinya sebagai tanggumgjawab  pada posisi  kedudukan tugas guru dan tugas murid.

Dengan adanya pemekaran tersebut diwilayah pemekaran selalu terjanya dengan membuka sekolah sebanyak-banyak tanpa mempertimbangkan tenaga pengajar. Realitas yang terjadi juga guru tidak mau mengabulkan permintaan siswa artinya bahwa pemikiran siswa mau mencari sekolah yang berbobot tetapi guru tidak memberikan surat pindah kesekolah yang mutu tersebut. Oleh sebab itu, akan  berdampak pada mutu sekolah, tenaga pengajar, dan murid. Pemerintah tidak menyediakan asrama bagi para mahasiswa/I putra-putri   daerah di stiap kota studi yang sudah ada.
d.      Kehidupan pendidikan ke depan dalam konteks pemekaran
Ketika upaya pemekaran ini dinyatakan oleh pemerintah nanti, maka perubahan pola pikir dan bertindak akan terjadi secara drastic. Anak-anak didik sudah akan menilai sesama dan lingkungan sebagai biasa-biasa saja. Baik orang tua, guru dan para penjabat pemerintah dan Gereja akan dianggap sama saja. Tidak aka nada penghargaan dan penghormatan terhadap martabat manusia sebagai manusia adanya. Bahkan nilai-nialai pendidikan pasti tidak diperakktekkan bagi kebaikan keberada diri dan sema. Lagi pula, kita akan jadi penonton yang berujung pada kematian dalam konteks pendidikan dan karena itu esensi.pendidikan akan kembali dalam dunia ilusi belaka saja.  
Anak didik menilai guru pengajarnya menjadi teman bermain. Siswa ambil rokok milik guru, guru isap rokok di depan kelas, dan guru dan siswa mengisap rokok secara bersama-sama sambil merumpi dan berkejar-kejaran yang terjadi selama ini merupakan ukuran realitas pendidikan nanti ke depan dalam konteks pemekaran baru tersebut. Anak bangsa Tota Mapiha ke depan, hal negative yang akan terjadi atas keberadaan mereka yakni menjadi pribadi yang tidak pernah mengenal diri, asal dan tujuan hidupnya. Sepertinya generasi  muda anak bangsa tota Mapiha tidak akan kenal soal pendidikan seperti yang tejadi selama ini. Dan akhirnya, mereka hanya akan cinta bunuh dengan minuman keras, penciuman aibon, dan palang-memalang mobil yang sedang lewat di jalan utama atau jalan raya. Orang muda maupun orang tua Tota Mapiha akan kenal pendidkan mengenai  tulang belulang yang sudah dibunuh oleh TNI/ POLRI melalui kehadiran pemekaran. Orang muda dan orang tua yang masih tersisa hidup ini akan kenal dengan bahasa mitos, alam abunawas. Keberadaan diri bersama kekayaan yang terkandung dalam wilayah Tata Mapiha itu pasti akan dibiarkan dan diambil bawa pulang  oleh para Penguasa. Orang muda dan orang tua yang sedang menikmat nilai sisa hidup ini pun akan mencari tempat penginapan/ mencari ilmu penegetahuan seperti kehidupan tupai/ kagadaga. orang muda Tota Mapiha akan terjadi dengan terlantar dari pendidikan di atas tanahnya. Orang muda Tota Mapiha nantinya akan makan lemak dan daun hangus barapen  dari hasil orang pendatang yang punya power.
Ada dana Bos di setiap sekolah, dana intensip untuk guru dan Gedung-gedung sekolah. Tetapi kesemua itu bukan dikelola oleh orang asli Tota Mapiha melainkan orang pendatang. Hal ini menjadi sebuah kepastian karena memang pemekaran diberikan untuk tempat hidup bagi orang pendatang telah lama disiapkan oleh Negara demi memperluas kedaulatan pemerintahan RI di Papua. Mapiha rakya akan menjadi Indonesia Raya ke depan jika memang pemekaran sungguh-sungguh diterima oleh masyarakat Tota Mapiha pada zaman sekarang. Kita adalah penentu kehidupan pemerintah RI di Tota Mapiha ke depan.
1.1.2. Aspek Kesehatan
2.1. Hal-hal positif  dari Pemekaran
a.      Wajah kehidupan Tota Mapiha sebelum hadir pemekaran
Sebelum kehadiran pemekaran bagi rakyat Tota Mapiha, rakyat biasanya hidup sehat. Tidak ada berita bahwa orang Tota Mapiha telah meninggal mati muda. Kalaupun ada berita duka seperti itu, penyebabnya bukan karena penyakit musiman tetapi karena perbuatan kejahatannya sendiri. Dan perbuatan jahat itu kemudian tidak pernah mengatasinya dengan berdoa, bertobat dan atau tidak mengobatinya dengan membuat obat ramuan. Sebenarnya jika mereka mengkonsumsi obat ramuan, berdoa dan bertobat itu tentunya tidak mengalami kematian pada usia muda. Mereka bisa hidup sehat sampai umur panjang. 
Dalam sejarahnya telah memperlihatkan bahwa segala sesuatu yang dimiliki mereka adalah sehat dan tidak sakit. Mereka punya obat banyak, punya ritus doa yang jelas dan pedoman-pedoman yang mengatur bagaimana mereka harus hidup sehat. Ada realitas bahwa alam telah menyediakan banyak obat, benda-benda yang menjadi sumber dan puncak melahirnya hidup sehat bagi mereka. Misalnya, pugee, hami, dabee, dako, dagoo dan udee, komunitas kali/sungai/ komunitas hewan adalah sumber-sumber daya alam yang biasa dibudidayakan sebagai obat genius lokal bagi mereka dalam sepanjang sejarahnya. Maka Kenyataan alam sekitarnya bahkan mereka sendiri adalah makhluk kesehatan. Karena itu, mereka hidup panjang sampai rambut putih. Di bawah ini adalah pokok-pokok dasar dari sumber-sumber kesehatan bagi mereka yakni:
-          Ada obat-obat ramuan/alamiah
-          Ritus-ritus/upacara adat (kamu Tai, koto tumi, bago tai, teto dei, dsb)
-          Air kali dan sungai sebagai  obat dan pemberi kesehatan yang baik bagi mereka karena realitas air belum tercemat.
-          Tida ada berbagai penyakit medornisasi, atau tidak ada penyakit musiman yang memakan korban nyawa banyak secara cepat. Misalnya Tidak ada HIV-AIDS, batuk dan tidak ada penyakit kecepatan perkembangan postur tubu manusia.
-          Semua kuat dan dewasa.
-          Selalu saja ada kebijaksanaan tubu, pikiran dan hati mereka. Totalitas diri mereka adalah realitas kebijaksanaan konkret.
-          Mereka adalah makhluk hidup kesehatan.
-          Ada sistem kehidupan sehat bagi mereka. misalnya mereka biasa melestarikan kebersihan alam kingkungan setempat, membersihkan kotoran di rumah, merawat kebun dan menguasai realitas alam secara adil, jujur, bijaksana dan bertanggung jawab dalam setiap alangkah kehidupan.
b.      Kehiudpan  setelah Pemekaran
-          Ada obat-obatan Negara
-          Tenaga medias
-          Adanya penyuluhan kesehatan
-          Tiap kampung sudah dan akan ada Postu: Pos Pelayanan Kesehatan. Tapi semuanya menjadi sia-sia kerena tali kematian terus berjalan bagi orang asli Papua.
c.       Kehiudpan kedepan hadir pemekaran
-          Obat-obatan, tenaga medis, ada juga penyuluhan dan akan dibangun postu. 
2.2 Hal-hal Negative dari pemekaran dalam konteks kesehatan
v  Kehiudpan sebelum hadir pemekaran
-          Tidak ada obat-obatan modern
-          Perawatannya akan menjadi miskin di Rumah
-          Tenaga medisnya sangat minim.
-          Potensi kesakitan yang berakhir pada kematian orang Tota Mapiha akan tetap meningkat. Nanti akan ada pembunuha sistematis melalui kesehatan di Kab. Mapiha Raya, seperti kita Jayapura sekarang ini. Berapa banyak si orang Tota Mapiha?
v  Kehiudpan  setelah atau sekarang hadir pemekaran
-          Obat-obatan alamiah hilang.
-          Kehancuran nilai-nilai kesehatan adat setempat.
-          Kesehatan rakyat akan menjadi telanjang tanpa bingkai kesehatan adat.
-          Obat kadarluarsa diberikan bagi rakyatnya sendiri.
-          Adanya program KB.
-          Adanya penyakit HIV/AIDS.
-          Pembukaan lokalisan yang dapat menyebarkan berbagai penyakit baru.
-          Limbah-limbah industry.
-          Potensi longsor yang meluas karena pemerintah pasti akan mengutamaka membuka pembangunan fisik.
-          Tanpa penyebab orang akan meninggal.
-          Pencemaran sungai, udara, air dan tanah.
-          Biaya kesehatan akan meningkat tanpa dialog bersama.
-          ma
v  Kehiudpan kedepan hadir pemekaran
-          Kita akan konsumsi makanan yang dijual di Toko.
-          Kita lupa bahkan tidak diberdayakan untuk mengolah obat alamiah.
-          Biaya makan-minum keluarga akan meningkat.
-          Akan ada toko Miras, aibon dan mainan-mainan yang tidak berdampak positif.

1.1.3.      Dampak Positif dan Negatif Pemekaran dari Perspektif Budaya
Kehidupan budaya dapat berubah ketika terjadi dominasi badaya baru dari luar. Orang setempat teramat paling mudah sekali dipengaruhi oleh orang luar dengan dominasi budaya secara sistematis dan terpola. Dia tahu berbagai cara dan tindakan untuk menghancurkan hal-hal mana yang dasar dan pilar utama bagi pihak pribumi yang hendak dikuasai itu. Kehidupan budaya masyarakat pribumi adalah kekuatan utama dari dan untuk mempertahankan KEHIDUPAN. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan berbudaya kita ini sekarang tidak telepas dari kehadiran pemerintah Indonesia. pertanyaan apakah kehadiran pemerintah ini mau menghancurkan atau menghidupkan KEHIDUPAN budaya orang asli Tota Mapiha melalui pemekaran Kab. Mapiha Raya, yang diupayakan pemerintah sekarang ini. Maka dampak-dampak negative dan positif yang akan diuaraikan di bawah ini kiranya merupakan bahan pertimabangan untuk menilai layak tidaknya kehadiran pemerintah melalui jalan pemekaran tersebut:  
a.      DampakPositf  bagi “Kehiudpan” Tota Mapiha sebelum hadir pemekaran
-          Ada nilai-nilai dasar tota mana
-          Ada koteka-moge sebagai pakaian kemuliaan adat
-          Ritus-ritus adat
-          Perkawanan adat
-          Pesta adat
-          Lagu-lagu adat
-          Hukum-hukum, aturan dan perintah, nasehat, petuah, ajaran, puisi, syair, pantun dan dongen, hikayat, cerita pendek serta nubuat, ramalan, waziat dan mimpin-mimpinya selalu saja diwariskan secara lisan, rasional dan pengalaman hidup mereka dari generasi yang tedahulu kepada generasi yang berikut. Belum ada budaya tulis bagi mereka tempo dulu.
-          Bahasa daerah hidup
-          Uka-mapega sebagai senjata (semua berbau adat).
-          Sistem kehidupan budaya
-          Berjiwa besar
-          Mereka adalah manusia sejati, umat pilihan kebenaran Allah.
-          Mereka adalah makhluk berbudaya
b.      Kehiudpan  setelah Pemekaran
-          Akan ada aneka pakaian
-          Akan ada alat-alat music mulai terpengaruh
-          Ciptakan lagu berbahasa Indonesia
-          Upacara-upacara berbauh modern
-          Bahasa daerah mulai hilang
c.       Kehiudpan kedepan hadir pemekaran
-          Semakin mampu dalam berbahasa Indonesia
-          Lincah dalam budaya tulis
-          Alat-alat music lebih maju
-          Budaya internetan akan meningkat
-          Pakaian modern bahkan global semakin diutamakan. Misalnya rakyat menggunakan celana pendek, kasih pang rambut.
-          Tempat-tempat keramat akan dibongkar
b.      Dampak Negative bagi “Kehidupan” Tota Mapiha
a.    Kehiudpan sebelum hadir pemekaran
-          Kelemahan manusia dalam menghayati nilai-nilai adat
-          Dihoo tedotaime ewa (ada orang tertentu yang salah menggunakan akal sehingga sering dapat menghabiskan nyawa orang lain melalui budaya).
-          Kegoo atau roh halus menguasai orang
-          Kawin paksa
-          Kaidoti kopi/togi
-          Perang klen karena masalah hak ulayat
b.      Kehiudpan  setelah pemekaran
-          Kekerabatan antar kampung akan rusak
-          Adanya perselingkuhan sosial secara structural atau struktur kejahatan sosial secara meluas
-          Kawin lepas
-          Ikut KB
-          Banyak laki-laki/prempuan yang mandul
-          Tidak mengikuti aturan adat sepertinya dawapa umi tidak sesuai ajaran adat (aturan tentang Asi, istri hamil).
-          Struktur kelunturan nilai-nilai budaya
-          Sistem kehidupan akan hancur sampai tidak bisa dipulihkan
-          Relasi vertikal dan horizontal akan putus total
-          Tida akan pernah ada harapan hidup
-          Orang Tota Mapiha tidak pernah ada budaya memiliki Allah Tritunggal sekalipun dianggap memiliki Budaya.
-          Akan terciptakan kehidupan budaya ilusi bagi keberadaan hidup Tota Mapiha
c.       Kehiudpan kedepan setelah pemekaran
-          Kehidupan berbudaya, aturan-aturan adat, Suku Bangsa akan musnah.
-          Keberadaan Tota Mapiha akan digantikan oleh keberadaan orang Luar (keberadaan orang liar/setan). Misalnya pergantian nama Tota Mapiha menjadi Kabupaten Mapiha Raya. Ini jelas-jelas sama dengan isilah Indonesia Raya bermaksud menghapus nama Tota Mapiha.
-          Tidak akan pernah ada masa depan budaya Tota Mapiha bagi keberadaan HIDUP Tota Mapiha

1.1.4.      Dampak Positif dan Negatid Pemekaran dari Perspektif Agama
Dampak negative dan positif dari perspektif agama terhadap rencana pemekaran harus memperhitungkan teologi setempat. Teologi sudah harus padat ditemukan oleh pemerintah sebelum bertindak melaksanakan misi pembangunan bagi rakyat setempat. Ada sejumlah ertanyaan mendasar yang sudah harus mau diajukan oleh pemerintah sebelum berbuat sesuatu, membuat berbagai kebijakan dan atau suatu progam pemekaran baru yakni siapa yang mau diuntungkan dan siapa yang mau dirugikan dari program pemekaran ini?. Jika pemekaran direalisasikan, maka motifatasi apa yang telah mendorong dia dan tujuangnya apa? Kenapa harusa ada-ada pemekaran terus? Dan bagaimana pemekaran itu diberikan oleh Jakarta kepada rakyat? Dalam ulasan ini, kami hanya memperlihatkan dampak negative dan positif dari pemekaran agar rakyat dapat menentukan sikap dan tindakan untuk menolak atau menerima atas rencana pemekaran tersebut. 
d.      Hal Positf  bagi Keberadaan Hidup Tota Mapiha
v  Kehidupan agama sebelum pemekaran
-          Danagoo menjadi hari istrahat
-          Ikuti aturan adat
-          Menjaga relasi alam, manusia dan Ugateme
-          Relasi dengan roh-roh leluhur dan penunggu
-          Membangun relasi antar petugas gereja secara baik
-          Tota manaa dijunjunggi
-          Misi Tetodei diutamakan
-          Deba dow (meramal hidup ke depan)
-          Bagume douw
-          Pemberian nama adat (Bagotai)
v  Kehiudpan  agama setelah pemekaran
-          Pelayanan semakin mudah
-          Akan bertambah pendeta dan pastor (petugas gereja)
v  Kehiudpan Tota Mapia ke depan dalam kehadiran pemekaran
-          Pelayanan akan semakin mudah
-          Tenaga pelayanan akan lengkap dan
-          Fasilitas pelayanan akan lengkap
-          Dengan mudah orang membaca alkitab dalam berbagai media
e.       Hal-hal negative bagi keberadaan hidup Tota Mapiha
v  Kehiudpan sebelum hadir pemekaran
-          Tidak berada akan dampat negative dalam konteks agama
-          Semuanya berada sebagai baik adanya karena berasal dari kebaikan, MAA Mapiha. Kesemua itulah biasa disebut sebagai Tota Maapiha. Contohnya, Mote Maapiha, Tigi Maapiha dan Amani Ihai Mapiha, Tebai Maapiha,  Petege Mapiha, Mana Maapiha, dimi Maapiha, Mee Maapiha, Enihaa Maapiha, Piha Maapiha (poho kebenaran) dan Tota Maapiha. dll. 
v  Kehidupan  setelah pemekaran
-          Sulit menjangkau karena letaknya berjauhan
-          Tidak mengikuti aturan adat
-          Upacara atau ritus-ritus adat tidak direalisasi
-          Danagoo menjadi hari mengisi kegiatan lain
-          Relasi alam, manusia dan Tuhan semakin luntur
-          Tidak akan menjunjung tinggi Tota manaa 
v  Kehiudpan kedepan setelah hadir pemekaran
-          Relasi antar jemaat atau umat semakin tidak nyaman
-          Hamba-hamba tuhan ikut masuk menjadi politikus
-          Iman umat seakin kendor
-          Relasi antar petugas agama terjalin kurang baik

1.1.5.      Dampak Positif dan Negatif dari Perspektif Politik dan Pemerintahan
Pemerintah menjadi pemerintah karena ada politik. Politik ini lahir karena rakyat tidak dapat mampu memikul beban hidup sehingga lahirlah politik yang memungkinkan setiap orang termasuk para penguasa untuk membentuk pemerintahan baru. Tentunya bahwa kodrat pemerintah itu adalah rakyat sendiri. Rakyat sebenarnya merupakan akar kekuasaan pemerintah bagi pemerintah untuk mengutakan kepentingan rakyat dan tidak boleh memanipulasi kepentingan rakyat demi kepentingan pemerintah sendiri saja. Jika tidak ada rakyat yang mau mengikuti kemauan pemerintah, maka secara otomatis, dia tidak punya kekuasaan. Dia mau perintah siapa sementara pada saat yang sama, dia tidak punya kekuasaan yang diberikan dari masyarakat Papua. Bagaimana dipercayai jika rakyat tidak mau mempercayainya. Mudah-mudahan, dampak positif dan positif di bawah dapat memperjelas keberadaan pemerintah dan rakyat dalam sejarah.
f.       Hal-hal Positif bagi keberadaan “HIDUP” Tota Mapiha
a.      Kehiudpan sebelum hadir pemekaran
-          Hidup permarga
-          Tonowi memimpin wilayahnya secara baik
-          Kemudian dipimpin kepala kampung
-          Mereka sangat menghargai pemimpin
-          Pemimpin dipercaya bukan melalui pemilihan
-          Orang mapiha dapat dipimpin
-          Dia menjadi seorang penengah, menegakkan kebenaran
-          Mampu mengatasi masalah dan mampu memberikan sikap hidup yang memberi hidup kepada masyarakatnya
-          Mampu menjali relasi dengan yang jauh
-          Pemimpin memiliki hartanya banyak untuk masyarakatnya
-          Pemimpin dulu- adalah pemimpin yang haus dan lapar
-          Kehidupan masyarakat hidup harmoni di mapia lama
-          Berjiwa kepemimpinan
b.      Kehiudpan  setelah pemekaran
-          Pemimpin sekarang melalui pemilihan
-          Menyelesaikan suatu permasalahan social yang terjadi dalam kampong melalui aturan pemerintah
-          Balai kampungnya disiapkkan oleh pemerintah
-          Memberi honor, pakaian dinas dan asset-aset lainnya dilengkapi oleh pemerintah kepada kepala-kepala kampong
-          Pemimpin kampong punya masa jabatan
c.       Kehiudpan kedepan hadir pemekaran
-          Pemuda dan masyarakat bisa terjun ke dunia politik
-          Membuka lapangan kerja
-          Masyarakiat bisa belajar Politik praktis\
-          Pembangunan akan/ semakin stabil sesuai visi-misi persen
-          Masyarakat bisa mempengaruhi dan dipengaruhi nilai-nilai modernisasi dalam semua aspek
g.      Hal-hal Negative
a.      Kehiudpan sebelum hadir pemekaran
-          Hanya ada Perang marga saja karena masalah tanah, dan masalah perempuan. Selain itu ada perang manusia dengan penunggu gunung tertentu yang dianggap setan. Akibatnya, hubungan vertikal dan horizontal menjadi kurang aman seperti biasa.
b.      Kehiudpan  setelah atau sekarang hadir pemekaran
-          Konflik politik untuk memenuhi perutnya
-          Saling menjatuhkan
-          Politik busuk yang selalu dipermainkan oleh para politikus untuk menguasai suatu daerah
-          Penempatan jabatan tidak sesuai dengan bidang hidupnya
-          Untuk mendapatkan jabatan dapat juga mengorbankan nyawa orang yang memihak kepada kebenaran
-          Dapat saja terindikasi mengorbankannyademi kejayaan npartainya
-          Para Pemimpin selalu berselingkuh karena uangnya yang berlimbah
-          Konflik antara partai demi kepentingn partainya
-          Kebijakannya itu akan disesuaikan dengan keinginan pemerintah
-          Kebijakan2 tidak memihak kepada rakyat
-           
c.       Kehiudpan kedepan hadir pemekaran
-          Orang benar disalahkan, orang salah dibenarkan
-          Orang kaya tetap kaya, orang miskin semakin miskin
-          Ikut-ikutan apa yang diinginkan oleh pusat
-          Pemerintah akan makmur disbanding masyarakat
-          Perampasan hak ulayat tanah terjadi
-          Eksploitasi, pendominasian orang nonpapua, tranmigrasi, tenaga inti/jabatan dikuasai orang luar
-          Tidak akan memberdayakan masyarakat lokal
-          Politik abunawas  akan diajarkan pemerintah kepada masyarakat
-          Penindasan, pembiaran atas orang asli mapiha baik fisik maupun non fisik
-          Pemerintah akan KKN
-          Pemerintah akan mendukung
-          Akan diberlakukan E-KTP tanpa terkecuali
-          Ketika kita demo menuntut hak, kita akan dicap Penhgacau, OPM, orang bodoh, orang gila, orang tidak sekolah dan lain-lain (memberikan stikma2).
-          Akan dicatat nama-nama orang yang dianggap pemerintah berlawanan pendapat dengan sebutan DPO.
-          Akan terjadi militerisasi besar-besaran di setiap kampung
h.      Dampak Positif dan Negatif dari Perspektif dari Ekonomi
Kehidupan orang Tota Mapiha sebenarnya tidak tergantung pada realitas alam Tota Mapiha yang kaya-raya, tetapi juga tergantung pada diri sendiri, sesama dan roh-roh halus. Ketergantungan hidup ini merupakan suatu sistem kehidupan mereka karena sudah ada bersama mereka. keberadaan mereka seperti ini merupakan satu integritas yang tidak dapat terpisahkan dari seluruh aspek kehidupan. Maka dalam kehidupan rakyat setempat, hidup komunitas dengan realitas yang lain menjadi inti, jiwa dan jantung hidup mereka secara terus-menerus. Tapi bagaimana dengan nasip mereka jika setelah pemerintah menghadirkan berbagai pemekaran termasuk rencana pemkaran Mapiha Raya tersebut.
i.        Hal-hal Positif bagi keberadaan Hidup Tota Mapiha
a.      Sebelum Pemekaran
-          Masyarakat menikmati kekayaan alam secukupnya
-          Hidup dengan system barter
-          Hidup berpindah pindah
-          Hidup gotong-royong
-          Saling memberikan dan diberikan demi mempertahankan kehidupan (resiprositas)
-          Kasihnya Tebal
-          Masyarakat berburuh untuk memenuhi hidup
b.      Setelah Pemekaran
-          Ada program beras raskin
-          Beasiswa
-          Akan ada BPMK, UP4B, Respek, Bandes dan raskin
-          Pengysaha akan didatangkan
-          Akan adanya tokoh-tokoh pejuang lokal untuk memperkuat posisi kedaulatan pemerintahan Indonesia di Papua tanpa memperhitungkan kedaulatan rakyat dalam hidup berpemerintahan Indonesia.
-          Pejabat daerah akan memperjuangan kepentingan nasional bukan kepentingan rakyat
-          Demi mengamankan kepentingan nasional, pemerintah bersama TNI/Polri akan menghabisi rakyat dengan membuka dunia ekonomi bagi orang pendatang, mematikan ruang gerak orang asli Tota Mapiha, mematikan fisikologi, iman, moral dan mental orang asli Tota Mapiha dan mencabut kodrat kebebas dari setiap warga setempat.
-          Para pejabat daerah akan memiliki pikiran pemerintah Jakarta dan kaum luar demi membangun surganya bagi mereka sendiri saja.
c.       Di masa depan
-          Merubah system barter akan menjadi system jual beli
-          Bisa makan kue, pisang goring, minyak (akan ada barang modern yang dikonsumsi)
j.        Hal-halk negative bagi beradaan HIDUP Tota Mapiha
a.      Sebelum Pemerintah
Masyarakat mengambil hasil dari wilayah orang lain sehingga terjadi perang marga
b.      Setelah Pemekaran
-          Karena raskin masyarakat pemalas kerja
-          Kopi, kacang, babi dan usaha orang asli yidak lagi sumber uang mereka (Akan kehilangan semangat juang)
-          Semua jenis makanan dan minuman asli dianggap tidak ada nilainya
-          Meggadaikan tanah dengan motor, mobil atau yang lain pengaruh kenikmatan sesaat
-          Tidak memberdayakan masyarakat pribumi dalam usaha sampingan dari pemerintah
-          Kehilangan peluang usaha untuk orang papua
-          Penerimaan pegawai akan akan didominasi orang luar
-          Perumahan nasional diperuntukan untuk orang papua tapi akan diberikan kepada tranmigran pemerintah akan dikendalikan oleh pemerintah pusat
-          Tidak ada tempat jual bagi orang Tota Mapiha
-          Profesi orang mapiha sebagai petani dan peternak beralifungsi karena adanya took-toko penjualan semua jenis barang yang didatangkan dari luar Papua.
-          Para pemangku kepentingan mengecap orang asli Tota Mapiha tidaktahu usaha sehingga tidak diberikan modal
-          Harga barang dagangan akan naik yang akan membuat orang Tota Mapiha tidak berdaya
c.       Masa depan wajah Tota Mapiha dalam kerangka hadirnya pemekaran baru
-          Orang Tota Mapiha tidak akan pernah kaya raya dari pemerintah Indonesia.
-          Kakak akan menjual adik demi uang dan jabatan
-          Manusia Tota Mapiha akan menjual anak-istri untuk meningkatkan hidup ekonomi bagi  orang luar (kaum liar/setan).
-          Orang luar akan berjalan hidup di atas tulang belung keberadaan manusia Tota Mapiha
-          Manusia luar (kaum liar) akan bercerita bahwa di daerah ini pernah hidup orang kulit hitam, rambut kriting tetapi sekarang tidak berada lagi karena kami sudah berhasil merebut keradaan “HIDUP dan KEHIDUPAN” mereka.
-          Pemusnahan terhadap etnis Melanesia melalui proyek pemekaran adalah sebuah realitas yang tidak pungkiri. Ini ada jalan kepastian bagi para colonial termasuk pemerintah Indonesia.
Demikianlah Materi Pemahaman dan  Sosialisasi Pemekaran Dan Semoga Bermanfaat  Bagi Segenap Anak Bangsa Tota Mapiha
                                 Simapitowa Cup Pertama di Jayapura, Bomomani Rabu 16 Juli 2014
 
                                                                        Oleh : Mahasiswa/I di Simapitowa Jayapura

Popular Posts

Papua Press Agency